SYUKUR DALAM HAL YANG TAK INDAH

Dalam banyak perkara yang tak indah, selalunya ada seribu hikmah meskipun melihatnya tak pernah mudah.
Kita cuma perlu berhadapan dengan gagah, meskipun tidak ada siapa meneman gundah.
Dalam waktu susah, kita kenal siapa yang kisah, siapa yang buat tak endah.
Dalam situasi kita yang ditimpa masalah, akan terbongkarlah segala rupa dan wajah.
Kita akan mengenal yang mana saudara, yang mana kawan, yang mana boleh diharapkan, dan yang mana boleh di-tawarhati-kan.
Dalam waktu sakit, kita tahu siapa yang ambil berat dan siapa yang tak ambil peduli.
Dalam tempoh kita terbeban, akan terlihatlah siapa yang mencuba meringankan dan siapa yang tak berniat menghulur tangan.
Kita akan mengenal yang mana kasih, yang mana sayang. Yang mana menumpang, yang mana ikhlas berteman.
Begitulah kita telah belajar sepanjang Ramadhan.
Bagaimana waktu-waktu kelaparan dan kehausan, telah membuka topeng kita sendiri dan mengenalkan kepada siapa kita yang sebenar.
Begitulah juga kita akan belajar dari Shawwal.
Bagaimana waktu-waktu eid dan pesta, akan mendedahkan warna sebenar - adakah kita lalai dan melepaskan pertemanan Ramadhan dengan penuh keseronokan, atau kita masih jujur kepada hati yang sempat tunduk selama sebulan.
Dan dalam waktu-waktu diam, kita akan tahu siapa yang akan merisaukan.
Mungkin orang yang kita pernah berikan sepenuh waktu dan perhatian, akan jadi orang pertama yang meninggalkan.
Tetapi kita tak pernah perlu membalas keburukan dengan keburukan.
Sebab kita tak pernah mengharapkan ganjaran, melainkan dari Tuhan.
Dunia ini boleh berlaku kejam.
Tetapi kita jangan memilih kejahatan.
Why is He pushing us to the edge?
Because He wants us to fly away.